Tri
Hita Karana berasal dari kata “Tri” yang artinya tiga, “Hita” yang artinya
kebahagian, dan “Karana” yang berarti penyebab. Dengan demikian Tri Hita Karana
tiga penyebab terciptanya kebahagian.
Konsef kosmologi Tri Hita Karana
merupakan palsafah tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat keunikan
ragam budaya dan lingkungan, ditengah hantaman globalisasi dan homogenosasi.
Pada dasarnya hakekat ajaran Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan kehidupan dengan manusia di Dunia ini. Setiap
hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekitarnya.
Ketiga
itu meliputi hubungan manusia dengan sesame, manusia dengan alam sekitarnya,
manusia dengan Tuhan.
Hakekat mendasar Tri Hita Karana
mengandung pengertian 3 ( tiga ) penyebab kesejahteraan itu bersumber pada
keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam
sekitarnya, manusia dengan sesamanya. Dengan menerapkan falsafah itu tersebut,
diharapkan dapat menggantikan pandangan hidup modrn yang lebih mengedepankan Individualisme
dan materialism. Membudayakan Tri Hita
Karana akan dapat mengapus pandangan yang mendorong komsumsiresme, pertikain,
dan gejolak.
Ketiga
penyebab kebahagian itu adalah
Manusia dengan Tuhan
Manusia
adlah ciptaan Tuhan, sedangkan atman ada dalam diri manusia merupakan percikan sinar
suci kebesaran Tuhan, yang menyababkan manusia bisa hidup. Manusia berhutang
nyawa pada Tuhan, oleh karena itu setiap manusia wajib berterimakasih,
berbakti, dan selalu sujud. Itu dapat dinyatakan dalam bentuk puja dan puji
terhadap kebesarannya
-
perrlunya beribadah dan melaksanakan
perintahNya
-
perlunya melaksanakan tirta yatra atau
dharma yatra (kunjungan ketempat-tempat
suci)
-
yoga semadi
-
mengikuti, mempelajari, dan melaksanakan
ajaran-ajran dharma
Manusia dengan lingkungan
Manusia
hidup dalam suatu lingkungan tertentu, manusia memperoleh bahan keperluan hidup
dari lingkungan, dengan demikian manusia sangat tergantung pada lingkungan.
oleh karena itu manusia harus selalu memperhatikan lingkungannya, lingkungan
harus terjaga dan terpelihara, tidak boleh dirusak, hutan tidak boleh ditebang
semuanya karena dapat merusak keseimbangan alam. Hutan yang rapi, tenang akan
menyebabkan rasa tenang, tentram dalam diri manusia.
Manusia dengan sesamanya
Sebagai
makhluk social,manusia tidak bisa hidup menyendiri. Merka memerlukan bantuan dari kerjasama
oaring lain, karena itu hubungan dengan sesama harus baik dan harmonis.
Hubungan antara sesama harus berlandaskan saling asah, asuh, asih. Yang artinya
saling menghargai, mengasihi, dan melindungi. hubungan antara keluarga dirumah
harus harmonis, dengan masyarakat juga harus harmonis. Hubungan baik ini
mnenciptakan keamanan dan kedamaian lahiar batindan masyarakat yang aman akan
menciptakan tujuan yang tentram dan sejahtera.
Unsur
– unsure Tri Hita Karana
Meliputi
-
Sangyang Jagat Karana
-
Buana
-
Manusi
Unsur-unsur
Tri Hita Karana itu terdapat dalam kitab Begawad Gita III 10 berbunyi
“
Sahayajnah prajah sristwa pura waca prajapatih mena prasawisya dhiwan esa wostiwistah
kamaduk”
Yang
artinya
Pada jaman dulu prajapati menciptakan
manusia dengan
Yadnya dan bersabda. Dengan ini
lingkungan akan ber
Kembang dan akan menjadi kamaduk dari
kehidupan.
https://docs.google.com/file/d/0B-jnTTOOW7sYOTBScENmUTFiMjA/edit
https://docs.google.com/file/d/0B-jnTTOOW7sYOTBScENmUTFiMjA/edit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar